Jika selama ini negara Eropa seperti Belanda, Prancis, Jerman dan Italia terkenal dengan produksi Kejunya, kita melewatkan negara Eropa yang satu ini. Salah satu negara dari wilayah Skandinavia, Denmark, juga memiliki tradisi pembuatan keju. Tradisi pembuatan keju negara ini bisa ditarik mundur ke era Viking. Selain itu Denmark juga memiliki iklim sedang menjadikannya produsen susu yang ideal.

Pada abad ke-20 produksi keju Denmark berkembang dengan pesat dengan munculnya industrialisasi serta teknologi. Produk keju Denmark seperti havarti, Esrom, dan Dana Blu menjadi terkenal. Nah, kalau kamu ingin tahu tentang keju khas Denmark, berikut ini ulasannya.

1. Blue Cheese Denmark/ Danablu

Dikenal juga dengan nama Danablu, blue cheese Denmark termasuk ke dalam jenis keju semi-lunak. Keju ini mempunyai aroma dan rasa yang kuat. Tekstur keju ini creamy dan jumlah remah yang tepat. Umumnya keju ini digambarkan sebagai keju yang sedikit pahit dan asin.

Penampilan dan rasanya sama-sama memukaunya. Terdapat warna biru yang menghiasi seluruh warna putih kejunya. Jadi tidak sulit untuk menemukannya karena penampilannya yang cukup menonjol.

Sering kali blue cheese Denmark dibandingkan dengan French Roquefort. Namun perlu diingat kalau keju ini rasanya pasti lebih ringan. Jika keju Roquefort terbuat dari susu domba, maka blue cheese Denmark berbahan dasar susu sapi.

Keju ini merupakan harta nasional negara ini. Faktanya, danablu merupakan salah satu dari segelintir keju Denmark yang mempunyai status PGI, yaitu indikasi geografis yang dilindungi, yang artinya hanya boleh dibuat di Denmark dengan standar yang ditetapkan negara Denmark.

Untuk menikmati keju ini bisa disantap dengan roti atau biskuit ataupun dengan buah sebagai hidangan penutup.

2. Havarti

Havarti merupakan keju keras Denmark yang berbahan dasar susu sapi yang dipasteurisasi. Keju ini akan matang dalam waktu kurang lebih selama 3 bulan. Sesudah itu akan muncul lubang-lubang kecil di seluruh badannya. Havarti dikenal sebagai keju dadih yang dipres. Dalam prosesnya dadih dicetak kemudian dilelehkan.

Bagian dalam kejunya berwarna kuning gading dan memiliki tekstur yang lembut dan mudah diiris. Rasa kejunya ringan, lembut, aromatik serta sedikit asam dan saat keju matang, rasanya semakin kuat.

Bumbu tambahan yang bisa ditambahkan dalam proses pembuatan diantaranya bawang putih, dill, paprika merah maupun daun bawang. Semuanya menambahkan dimensi rasa baru untuk keju. Keju ini cocok sekali jika dipadukan dengan irisan apel, acar sayuran, madu, dan minuman anggur merah.

3. Vesterhavsost

Vesterhavsost (Keju Laut Utara) merupakan jenis keju semi-keras yang dibuat dari susu sapi yang dipasteurisasi. Pada tahun 2008 keju ini dimulai dibuat sebagai keju produksi kecil. Sekarang keju ini sudah berkembang menjadi produksi dan ekspor besar.

Mirip dengan keju Gouda, Vesterhavsost memiliki tekstur pasta halus dan sedikit manis dengan aroma kacang. Keju vesterhavsost diproduksi dari susu sapi Jutlandia barat dan matang di fasilitas yang berventilasi udara laut sekurangnya selama 30 minggu.

Fyrmester atau Fyrtårnsost merupakan versi jenis keju ekstra-matangnya dan berumur sekurangnya 52 minggu. Ini memungkinkan kristal serpihan untuk berkembang dalam pastanya sehingga menghasilkan keju keras dengan rasa yang lebih terkonsentrasi, aroma manis dari susu matang serta dulce de leche, yaitu gula-gula susu.

4. Danbo

Keju khas Denmark ini merupakan keju matang yang populer disantap dengan menu sarapan atau sebagai camilan di tiap-tiap rumah di negeri ini sehingga danbo jadi makanan pokok dalam makanan Denmark.

Danbo terbuat dari bahan berupa susu sapi yang dipasteurisasi. Keju ini jadi matang antara 12 dan 52 minggu, dan menggunakan metode smear-rippen, yaitu diolesi dengan larutan bakteri atau jamur. Hasilnya berupa keju jenis semi-lunak yang ringan tapi terasa sedikit asam. Seiring bertambahnya umur, rasa serta bau kejunya semakin kuat.

Terdapat beberapa versi keju Danbo yang berbeda, misalnya Gamle Ole, Lillebror dan Riberhus, dengan rasa yang sedikit berbeda. Beberapa terasa lebih ringan, sedangkan yang lainnya terasa lebih kuat.

Bila keju dibuat dengan biji jintan, terkadang keju ini dikenal dengan nama keju “King Christian”, yang namanya diambil dari nama Raja Christian IX yang memerintah Denmark pada akhir abad ke-19 serta awal abad ke-20.

Keju khas Denmark yang satu ini tidak diragukan lagi memang sangat disukai oleh masyarakatnya. Pada tahun 2017 keju ini dianugerahi status PGI, atau indikasi geografis yang dilindungi, oleh UE.

5. Esrom

Esrom merupakan jenis keju semi-lunak yang dicuci, yaitu dalam proses pematangannya keju dicuci seringkali menggunakan larutan air garam tetapi terkadang dengan alkohol seperti bir, minuman anggur atau brendi. Kulit kejunya terbuat dari susu sapi yang dipasteurisasi dan dibentuk memanjang bukan berbentuk bundar. Berat keju ini sekitar 3 pon (kurang lebih 1,4kg).

Kulit keju ini tipis dan mempunyai warna oranye kekuningan. Sementara bagian dalamnya memiliki warna kuning gading hingga kuning. Esrom mempunyai lobang-lobang tidak beraturan yang tersebar di seluruh badan keju.

Pada tahun 1930-an esrom dibuat ulang dari resep yang dipercaya digunakan oleh para biarawan pada abad ke-11 dan ke-12 di Biara Esrom di Denmark. Keju ini matang dalam waktu lebih dari 10 sampai 12 minggu. Untuk meningkatkan penyebaran bakteri baik, keju dicuci dengan air garam, disikat dan dibalik secara teratur.

Esrom secara alami menghasilkan aroma bau yang khas, tapi kejunya tetap berasa relatif ringan dan manis. Tampilan irisan Esrom akan nampak keropos, hampir mirip dengan spons, karena lubang-lubang yang tidak beraturan dengan tekstur yang halus dan kenyal.

Esrom merupakan salah satu dari dua keju yang memiliki penunjukan PGI yang dihormati, sesuai dengan undang-undang Uni Eropa. Artinya, keju ini hanya bisa diproduksi di Denmark dari susu Denmark dan di perusahaan susu yang disetujui dengan mengikuti pedoman khusus dalam produksinya.

6. Bla Castello

Dikenal juga sebagai Blue Castello, Bla Castello merupakan keju tradisional Denmark yang dibuat dari susu sapi. Keju ini dikembangkan pada 1960-an untuk memenuhi permintaan akan keju biru yang lembut dan creamy.

Keju lunak ini mempunya tekstur yang kaya rasa, buttery, di bawah kulitnya yang unik memiliki tekstur seperti Brie yang yang bisa memunculkan kombinasi jamur biru-hijau dan merah.

Aromanya memiliki sedikit wangi jamur. Sementara rasanya tajam, buttery dan ada sedikit aroma kacang karena warna biru yang terdapat pada keju. Matang pada umur 8 sampai 10 minggu. Cara penyajiannya disarankan untuk dihidangkan dengan roti renyah Denmark serta bir Denmark. Bisa juga ditambahkan pada salad.

7. Samsø

Samsø awalnya merupakan keju Farmhouse, mengikuti pola Swiss Emmentaler. Sekarang ini, layaknya keju lain yang dibuat di Denmark, samsø dibuat di pabrik menggunakan bahan susu sapi yang dipasteurisasi. Namanya diambil dari nama pulau yang berada beberapa mil dari Semenanjung Jutlandia karena keju ini pertama kali dibuat pada abad ke-19 di sana.

Untuk membantu diversifikasi industri pembuatan kejunya, Raja Denmark sudah mendatangkan pembuat keju dari negara Swiss. Samsø adalah hasil kolaborasi baru ini. Keju ini tidak sekeras keju Emmentaler. Keju ini dibentuk jadi persegi panjang dengan berat 31 pon atau sekitar 14kg maupun bentuk roda dan keju ini matang sekitar 6 minggu, tapi kebanyakan matang pada 3 sampai 6 bulan +.

Warna kulitnya kuning hingga keemasan, kadang-kadang tanpa kulit, dan biasanya ditutupi dengan parafin kuning serta bagian dalamnya berwarna kuning gading dengan lubang-lubang. Teksturnya halus dan elastis dan dibandingkan Emmentaler, rasa kejunya lebih lembut, seperti kacang, manis, buttery dan ringan ketika masih muda dan seiring bertambahnya umur baunya lebih kuat dan tajam.

8. Mycella

Keju berurat biru-hijau ini adalah keju khas Denmark yang terbuat dari susu sapi yang dipasteurisasi di Bornholm, sebuah pulau kecil Denmark di Laut Baltik terletak antara Selandia dan pantai selatan Swedia. Keju ini keunikan dari Bornholm dan terbuat dari susu sapi yang berasal dari koperasi susu di pulau tersebut.

Sering dibandingkan dengan Gorgonzola, keju semi-lunak tanpa kulit ini mempunyai rasa manis dan gurih yang berbeda, dengan rasa asin, aroma asap juga ceri.

Keju ini merupakan fitur yang menonjol pada masakan lokal, khususnya pada open sandwich (sandwich yang di atasnya tidak ditutup oleh roti lagi) yang terbuat dari roti gandum hitam dengan herring asap, kuning telur, daun bawang, dan diberi keju biru mycella yang dihancurkan.

9. Maribo

Keju ini namanya berasal dari Kota Maribo yang terletak di Pulau Lolland di Denmark selatan. Keju semi-keras ini pun kerap kali dibandingkan dengan keju Gouda Belanda. Keju ini dibuat dari susu sapi. Keju ini mempunyai tekstur yang keras, terbuka dan lembut yang di bagian dalamnya mempunyai banyak lubang tidak beraturan.

Aromanya cukup kuat sementara rasanya digambarkan tajam. Maribo terkadang juga dibumbui dengan biji jintan dan umumnya dilapisi dengan wax kuning. Keju siap dikonsumsi sesudah masa pematangan yang berlangsung selama 4 bulan.

10. Fynbo

Keju semi-keras khas Denmark ini pernah dikenal sebagai Danish Gouda. Rasanya cukup ringan dengan aroma buckwheat. Keju ini namanya diambil dari nama Pulau Fyn di Denmark yang merupakan tempat asal keju ini dan di sana masih diproduksi sampai hari ini.

Fynbo dibuat dari bahan susu sapi pasteurisasi dan rennet (enzim yang dihasilkan oleh binatang) hewan. Keju ini matang dalam waktu beberapa bulan dan saat matang rasanya yang meningkat.

Fynbo agak sedikit susah untuk dijumpai di luar Denmark. Bila diekspor, untuk mendapatkan keju ini harus ke toko keju gourmet untuk menemukannya. Bentuk keju ini bulat dengan kemasan berwarna merah.

Keju khas Denmark memiliki tekstur, rasa dan bentuk yang berbeda. Umumnya keju Denmark dibuat dari susu sapi. Terdapat keju yang hanya boleh dibuat di Denmark dengan standar negara tersebut, seperti Danablu, Danbo dan Esrom.

Kalau kamu penyuka keju, pastinya tidak akan melewatkan untuk mencoba keju khas Denmark. Keju negara ini bisa dibeli secara online. Gimana, tertarik untuk mencoba?

Previous articleKantor Berita Antara yang Menempati Gedung Jadul di Braga
Next article10 Tempat Ngabuburit di Bogor yang Menarik Dikunjungi