Bandung yang dikenal dengan udara sejuknya menjadi destinasi wisata belanja juga kuliner favorit dari wisatawan luar kota. Tetapi selain wisata belanja dan kuliner, Bandung juga menawarkan wisata gowes yang menarik dan juga menantang untuk orang-orang yang senang dengan kegiatan petualang yang memacu adrenalin.

Selain jalurnya yang menantang, jalur-jalur gowesnya juga menawarkan keindahan alam yang memesona. Kontur dari daerah Bandung Raya yang dikeliling gunung-gunung menjadikan jalur gowesnya menarik untuk dicoba.

Berikut ini beberapa jalur gowes di Bandung yang mesti kamu jajal dengan tanjakan dan turunan yang penuh tantangan.

1. Jalur Palintang

Palintang merupakan sebuah kampung yang berada di Desa Cipanjapu Bandung. Jalur Palintang adalah jalur pesepeda untuk yang  senang dengan gowes offroad. Tempat tujuan utama dari jalur ini adalah Puncak Palintang  yang berada di ketinggian 1.550 mdpl. Puncaknya tersebut biasanya ditempuh dengan dua cara oleh para pesepeda.

Bagi pesepeda yang senang dengan tanjakan, dapat menggenjot sepedanya dari Alun-alun Ujungberung hingga menuju puncaknya.

Tetapi jika senang dengan kegiatan down hill, pesepeda dapat membawa sepedanya dengan truk menuju puncaknya lalu mulai menuruni jalurnya. Jarak tempuh menuju puncaknya diperkirakan sekitar 8 km.

Bonus dari jalur Palintang adalah pemandangan yang indah sepanjang perjalanannya. Pesepeda dapat melihat Kota Bandung dari ketinggian. Jajaran pepohonan kina memberikan udara yang sejuk disaat pesepeda menuruni atau juga menaiki tanjakan dari jalur Palintang ini.

2. Jalur Warban

Warban sendiri merupakan singkatan dari warung bandrek, yang menjadi tujuan utama dari para pesepeda beristirahat.

Jalur Warban merupakan jalur tanjakan yang membutuhkan kondisi yang prima dari para pesepeda. Hal itu dikarenakan tanjakannya dianggap cukup sulit oleh para pesepeda sehingga mendapatkan julukan sebagai tanjakan “putus asa”.

Jika kamu mau menjajal jalur Warban pastikan kondisi sepeda dalam keadaan baik, selain dari kondisi tubuh yang fit. Waktu yang terbaik menjajal jalur ini adalah di pagi hari, karena udaranya terasa amat segar dan juga jalanan masih sepi.

Awal jalur ini di mulai dari Taman Hutan Raya Ir. H, Juanda, yang kemudian akan dilanjutkan dengan beberapa tanjakan yang menguras tenaga.

3. Jalur Jayagiri Lembang

Jalur sepeda Jayagiri cocok untuk orang yang senang dengan kegiatan offroad atau juga down hill. Jalur ini banyak direkomendasikan untuk pesepeda pemula yang ingin belajar trek down hill.

Bagi para pesepeda pemula yang ingin menjajal jalur Jayagiri, disarankan untuk mengenakan body protector untuk keselamatan dikarenakan banyaknya akar pohon  yang melintang pada jalur ini.

Bonus dari jalur down hill Jayagiri adalah alam sekitarnya yang indah. Ada jajaran pohon-pohon pinus yang menghasilkan udara yang segar dan pemandangan asri yang menyegarkan mata.

Jalur menuju Jayagiri merupakan jalur tanah merah yang kanan kirinya terdapat rindangnya pepohonan yang membuat kegiatan bersepeda semakin menyenangkan.

4. Jalur Oray Tapa

Jalur Oray Tapa berada di Desa mekar Manik Kecamatan Cimenyan daerah Bandung Timur. Oray Tapa sendiri merupakan sebuah objek wisata alam yang lokasinya biasa digunakan untuk kegiatan berkemah.

Selain berkemah, jalur Oray Tapa merupakan jalur yang biasa digunakan untuk kegiatan memacu adrenalin berupa bersepeda, motorcross, dan offroad mobil.

Seperti namanya Oray Tapa yang berarti ular yang bertapa, jalurnya meliuk-liuk yang tampak seperti seekor ular. Jalur Oray Tapa juga termasuk jalur tanjakan yang tidak terlalu curam seperti jalur lainnya.

Jalur Oray Tapa ditandai dengan banyaknya pohon cemara di sekeliling. Tugu Infanteri biasanya merupakan tujuan akhir yang dicari pesepeda saat menjelajahi jalur Oray Tapa.

Baca juga: Inilah 10 Toko Sepeda yang Recommended di Kota Bandung

5. Jalur J2C Tamiya

Mengapa disebut sebagai jalur Tamiya, hal itu dikarenakan jalur yang dimilikinya mirip dengan trek mobil mainan Tamiya.

Jalur Tamiya mulai dari sebuah jalan kampung yang lantas melalui sebuah jalur perkebunan sayuran yang sebagian besar adalah jalur turunan yang meliuk-liuk. Pesepeda harus tetap waspada walaupun tanpa rintangan terkadang ada turunan yang cukup tajam.

Setelah melewati jalur Tamiya para pesepeda akan melewati jalur J2C. J2C merupakan singkatan dari Jalur Jalan Cai yang artinya jalur jalan air. Awalnya jalur ini merupakan saluran irigasi yang sudah tidak terpakai berupa cekungan di tanah yang kemudian dijadikan jalur sepeda. Jalur J2C sendiri berada di sekitar daerah Padasuka.

6. Jalur Caringin Tilu (CARTIL)

Jalur Caringin Tilu merupakan satu jalur favorit dari Warga Bandung. Jalurnya berawal dari daerah Saung Angklung Udjo, yang sebagian besar jalurnya merupakan jalur tanjakan.

Jalur cartil termasuk jalur yang terbilang cukup pendek sekitar 7 Km dan merupakan single track menanjak hingga akhir. Walaupun lelah dengan jalur tanjakannya, tetapi akan terbayar dengan keindahan alamnya.

Nama Caringin Tilu sendiri diambil dari tiga buah pohon beringin yang terdapat di daerah tersebut. Tetapi kini pohon yang berusia ratusan itu hanya tersisa satu buah saja.

Namun sekarang masyarakat telah kembali menanam dua beringin sebagai pengingat dari nama daerah tersebut. Jalur Cartil ini juga dapat menembus hingga jalur Warban, dan Tahura Ir, H. Juanda.

7. Jalur Kanhay Bike Park

Kanhay Bike Park merupakan sebuah jalur sepeda yang berada di kaki Gunung Manglayang, tepatnya berada di Kelurahan Pasirbiru Kecamatan Cibiru.

Ada banyak jalan menuju bike park ini, tetapi jalan yang paling mudah adalah melalui jalan Cilengkrang I. Jalan ini lebih mudah karena jalanya mulus dan beraspal serta keindahan alam yang menjadikan perjalanan semakin asyik.

Jalur Kanhay merupakan jalur yang diciptakan oleh komunitas sepeda Ujungbronx MTB pada sekitar tahun 2017.

Pada awalnya jalur ini merupakan jalur yang diperuntukkan untuk anak-anak melatih kemampuan mereka sebelum menjajal jalur orang dewasa seperti di Cikole. Tetapi seiring berjalannya waktu jalur ini juga digunakan oleh para pesepeda ekstrem dewasa dari beragam komunitas.

Kedepannya diharapkan jalur Kanhay ini akan lebih berkembang dengan menambah jalur-jalur yang lebih variatif tetapi tetap dengan lintasan tanah. Saat ini jalur Kanhay memiliki panjang lintasan sekitar 2,4 km, dengan jalur downhill kurang lebih 500 m, 1 drop, 1 tabletop dan 10 berm.

8. Jalur Cikole Lembang

Jalur sepeda di Cikole Lembang memiliki dua jalur sepeda yang layak untuk dijajal, yaitu trek All Mountain (AM) dan Downhill Mountain (DM).

Jalur pertama adalah jalur downhill yang memiliki rintangan yang bervariasi dan dapat digunakan oleh pesepeda pemula, advance, serta atlit profesional. Jalurnya merupakan jalur tanah merah serta berbatu.

Trek yang kedua adalah jalur All Mountain yang terdiri dari single track 16,5 km, yang terdiri dari 20 persen adalah tanjakan curam, 10 persen trek lurus, 70 persen turunan.

Banyaknya jalur turunan mengharuskan kamu untuk menggunakan pengaman agar tetap aman. Jalur Cikole merupakan jalur yang cukup terawat dan jalur downhill yang sangat menantang untuk dijajal.

Baca juga: Cara Sewa Sepeda Boseh Buat Keliling Kota Bandung

9. Jalur Sepeda Pirdaus (JSPD)

Jalur JSPD berada di daerah Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Jalurnya ini dapat diakses dari beberapa tempat seperti dari daerah Dago, atau juga dari daerah Bandung Timur.

Karena letaknya berada di daerah Bandung Timur, jalur ini bisa kamu akses melaui jalur Palintang,  Padasuka dan Jatihandap. Para pesepeda harus bersiap-siap dengan tanjakan yang akan menyambut mereka.

Tanjakan yang akan dihadapi para pesepeda cukup beragam dari yang biasa hingga tanjakan yang cukup ekstrem dan menguras tenaga tentunya.

Tetapi setelah menghadapi jalur tanjakan yang menyiksa, para goweser akan merasakan nikmatnya turunan yang enak digunakan untuk melepas stres dengan pemandangan indah alam sekitar.

10. Jalur Batu Kuda Manglayang

Jalur sepeda Batu Kuda Gunung Manglayang berada di daerah Bandung Timur. Jalur Batu kuda ini dapat di akses dari beberapa lokasi di antaranya daerah Cibiru, Cinunuk, Cileunyi, dan satu lagi dari daerah Cilengkrang.

Jalur gowes Batu Kuda menawarkan tanjakan dari yang biasa hingga tanjakan yang cukup curam. Tetapi kamu akan disuguhi dengan pemandangan indah dan udara segar.

Daerah Batu Kuda sebenarnya merupakan sebuah destinasi wisata yang biasa digunakan untuk berkemah. Setelah sampai di lokasi Batu kuda para pesepeda dapat beristirahat di hammock yang tersedia di sana, sebelum kembali pulang dengan bersiap melewati turunan yang cukup asyik.

Itulah deretan jalur sepeda yang dapat kamu jajal di daerah Bandung. Jalur-jalurnya cukup menantang, terutama jalur-jalur daerah Bandung Timur yang khas dengan tanjakannya.

Selain itu ada juga ada jalur-jalur yang  dapat digunakan untuk para pesepeda pemula yang dapat melatih keahlian mereka sebelum masuk ke jalur-jalur sepeda yang pro.

Selain jalurnya yang cukup menantang dan juga cukup menyiksa, jalur gowes di Bandung selalu disuguhi  dengan pemandangan-pemandangan alam yang sangat indah dan yang sayang kalau dilewatkan.

Udara segar dan pemandangan yang memanjakan mata menjadi satu daya tarik dari jalur gowes di Bandung. Nah, kira-kira kamu tertarik untuk mencoba jalur gowes di Bandung?

Previous article10 Rekomendasi Tempat Makan di Bukittinggi
Next article9 Penghargaan Diraih TAUZIA Hotels